Revitalisasi Pasar Tradisional di Kabupaten Madiun Upaya Menjaga Eksistensi dan Meningkatkan Daya Saing.pemkab madiun berupaya sedang berusaha meramaikan kemmbali pasar tradisional di madiun.
Pasar tradisional merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan maraknya pasar modern serta platform belanja online, pasar tradisional mulai kehilangan daya tariknya. Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan pasar tradisional tetap relevan dan tidak ditinggalkan oleh pembeli. Mulai dari perbaikan infrastruktur, penataan pasar, hingga pelatihan bagi pedagang untuk memanfaatkan media digital, semua dilakukan secara serius oleh pemerintah daerah.
### Tantangan yang Dihadapi Pasar Tradisional
Menurut Agus Suyudi, Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkop UM) Kabupaten Madiun, terdapat 58 pasar di wilayah tersebut. Namun, hanya 20 pasar yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah. Sisanya dikelola oleh desa, dengan pendapatan yang masuk ke kas desa. "Kami tidak bisa berbuat banyak terhadap pasar desa. Kami hanya bisa membina pedagangnya," ujar Agus saat diwawancarai oleh Halo RRI, Pro 1 RRI Madiun.
Agus mengakui bahwa jumlah pembeli yang datang ke pasar tradisional semakin berkurang. Hal ini menjadi tantangan besar bagi para pedagang yang bergantung pada pasar tradisional sebagai sumber penghasilan utama. Untuk mengatasi hal ini, berbagai strategi telah diterapkan, termasuk pelatihan bagi pedagang untuk memanfaatkan teknologi digital dalam berdagang.
Pelatihan Digital untuk Pedagang Di Pasar Tradisional Madiun
Salah satu langkah inovatif yang dilakukan oleh Disperdagkop UM Kabupaten Madiun adalah memberikan pelatihan kepada pedagang tentang cara bertransaksi secara online. "Kami adakan pelatihan untuk pedagang pasar. Bagaimana mereka bisa bertransaksi online," jelas Agus. Pelatihan ini telah berjalan di beberapa pasar di Kabupaten Madiun, dan beberapa pedagang sudah mulai menerapkannya. "Pedagang sudah ada yang menerapkan, kalau belanja cukup WA (WhatsApp) dengan nilai berapa, bisa diantar," tambahnya.
Dengan memanfaatkan media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, pedagang dapat menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus menunggu pembeli datang ke pasar. Hal ini tidak hanya meningkatkan omzet penjualan, tetapi juga memudahkan pembeli yang mungkin tidak memiliki waktu untuk datang langsung ke pasar.
Edukasi tentang Pelayanan dan Kejujuran Pedagang Pasar Tradisional Di Mandiun
Selain pelatihan digital, Disperdagkop UM Kabupaten Madiun juga memberikan edukasi kepada pedagang tentang pentingnya memberikan pelayanan yang baik dan menjaga kejujuran dalam berdagang. "Kami sudah turun ke pasar memberikan edukasi, cara berjualan yang baik, jangan menipu dalam kemasan, ukuran timbangan kami teliti," kata Agus.
Kejujuran dalam berdagang menjadi faktor kunci untuk membangun kepercayaan pembeli. Agus menjelaskan bahwa pasar harus sesuai dengan apa yang dijual. "Selama setahun ini, bahkan kami mendapatkan sebelas penghargaan sebagai pasar tertib ukur," ujarnya. Dengan ukuran yang sesuai dan transparan, diharapkan pembeli merasa yakin dan mau terus berbelanja di pasar tradisional.
Penataan Pasar dan Studi Tiru Di Madiun
Penataan pasar juga menjadi fokus utama dalam upaya revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Madiun. Agus mengungkapkan bahwa pihaknya pernah melakukan studi tiru ke Bandung dan Kota Malang, khususnya ke wilayah pasar yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). "Kami belajar bagaimana cara berjualan yang baik, kebersihan sampah, dan lainnya. Memang tidak semudah membalik telapak tangan, tapi kami berharap ada sedikit perubahan," ujarnya.
Salah satu hasil dari studi tiru tersebut adalah penerapan sistem zonasi di pasar. Zonasi ini bertujuan untuk mengelompokkan pedagang berdasarkan jenis barang yang dijual, sehingga memudahkan pembeli dalam mencari barang yang dibutuhkan. "Kami ingin ada zonasi. Selama ini, antar pedagang, contohnya mau cari sayur harus masuk ke dalam dekat dengan konveksi. Kami sudah studi tiru ke daerah lain, zonasi itu menguntungkan pedagang dan pembeli," jelas Agus.
Implementasi Zonasi di Pasar Sambirejo dan Dolopo Madiun
Di Pasar Sambirejo, sistem zonasi telah diterapkan sejak 2016. Pasar ini dibagi menjadi beberapa zona, seperti zona sayuran, pakaian, dan warung. Namun, Agus mengakui bahwa penerapan zonasi tidak selalu berjalan mulus. "Kenyataannya, kembali ke mindset pedagang. 1-2 dari mereka berubah lagi. Konsepnya akhirnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan," ujarnya.
Sementara itu, di Pasar Dolopo, masalah yang dihadapi sedikit berbeda. Pada November tahun lalu, pemerintah daerah memindahkan pedagang yang berjualan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar. "Sudah terpenuhi, akhirnya jalan dibuat pasar bisa untuk lalu lintas lagi," kata Agus. Namun, muncul keluhan dari pengunjung yang merasa tidak nyaman harus masuk ke dalam pasar, padahal sebelumnya mereka bisa berbelanja di luar. "Akhirnya orang-orang yang sudah ada di dalam pasar keluar lagi. Tapi akhirnya bisa kita minta lagi ke dalam," tambahnya.
Masa Depan Pasar Tradisional Di Madiun
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Agus optimis bahwa upaya revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Madiun akan membuahkan hasil. "Kami berharap ada sedikit perubahan. Memang tidak bisa instan, tapi kami yakin dengan kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, pasar tradisional bisa tetap eksis dan bersaing dengan pasar modern," ujarnya.
Dengan kombinasi antara pemanfaatan teknologi digital, penataan pasar yang lebih baik, dan edukasi kepada pedagang, pasar tradisional di Kabupaten Madiun diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Upaya ini tidak hanya menjaga keberlangsungan ekonomi para pedagang, tetapi juga melestarikan budaya dan identitas lokal yang melekat pada pasar tradisional.
Revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Madiun merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari pelatihan digital, penataan pasar, hingga edukasi tentang kejujuran dalam berdagang, pasar tradisional diharapkan dapat tetap relevan dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan pasar tradisional sebagai salah satu simbol kekuatan ekonomi lokal.
Rate This Article
Thanks for reading: Upaya Pemkab Madiun Ramaikan Pasar Tradisional Lagi, Sorry, my English is bad:)