Gabung Chanel Hallo Madiun Di WhatShap ¿ Atau Facebook ¿ Join

Sarangan Sepi Pengunjung Keluhkan Kotor Dan Bau Sampah

Kotor, banyak sampah, dan tiket mahal, wisata telaga sarangan Magetan sepi pengunjung

 Libur Natal Dan Tahun Baru 2025, Jumlah Pengunjung Di Wisata Telaga Sarangan Mengalami Penurunan Drastis di bandingkan dengan libur natal dan tahun baru 2024.

Kotor, banyak sampah, dan tiket mahal, wisata telaga sarangan Magetan sepi pengunjung

Data yang diperoleh hallomadiun.com dari dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten magetan, jumlah wisatawan telaga sarangan mulai per tanggal 20 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 hanya 97.214 orang yang berkunjung ke wisata telaga sarangan. Hal ini berbeda sangat jauh dengan jumlah pengunjung libur natal dan tahun baru 2024 yang mendapatkan 129.819 orang berkunjung ke telaga sarangan.

Beberapa warganet sempat merespon beberapa berita yang beredar, dengan adanya penurunan jumlah wisatawan di telaga sarangan pada libur natal dan tahun baru 2025. 

Baca Yang Lagi Trend Di Madiun :  

Dibuat Dengan Biaya 10.6 Miliar, Jembatan Gantung Di Patihan Madiun Tidak Bisa Dilalui Mobil (Roda 4).


Banyak warganet yang memberikan tanggapannya di situs berita yang beredar dengan adanya penurunan jumlah pengunjung di Telaga Sarangan pada libur natal dan tahun baru 2025.

Penyebab Pengunjung Telaga Sarangan Sepi Pada Libur Natal Dan Tahun Baru 2025

Di antara beberapa warganet menyampaikan penyebab sepinya pengunjung pada libur natal dan tahun baru 2025.

1. Harga tiket yang terlalu mahal
2. Area telaga sarangan terlihat semrawut 
3. Area telaga sarangan terlihat kumuh

“Tiket masuknya kemahalan. Area telaga semrawut, kelihatan kumuh. mending ke telaga ngebel,” tulis akun anonim. 

“Yang pasti tiket mahal,” tulis akun anonim dalam komentar.

“Yang jelas bukan cuaca.tapi faktor tiket kemahalan,” kata akun Agus. 

“Menurut saya faktor yg paling berpengaruh adalah tiket masuk. Karna yg mencapai 20 ribu per orang cukup berat untuk wisatawan. Dari pengunjung yg bisa mencapai puluhan ribu, alangkah baiknya untuk tiket masuk diturunkan bukan malah dinaikkan. Terimakasih,” kata akun anonim lain.

Selain menyorot harga tiket, netizen juga mengeluhkan sejumalh pondok wisata yang asal-asalan mengelola penginapan. Alhasil, pengunjung mendapatkan tempat yang tidak nyaman.

“Dari dulu begitu kayaknya tidak dikelola swasta. hanya dikelola pemda plus warga yg hanya butuh duitnya tp gak tahu cara melayani wisatawan/ customer. Kasusnya sama di Tawangmangu, dikelola swasta gak boleh tapi dikelola warga. Sepertinya object wisata tersebut dengan kondisi hotel melati buruk ( maaf tuk transit esek-esek aja parah masyarakat diem aja) karena BU (butuh uang),” tulis pengguna anonim lainnya.

“Saya sangat kecewa juga liburan dengn beli vocer hotel lewat traveloka, nama hotel TELAGA IIN ternyata bukan hotel,kamar seperti, hadeh. TV nggak nyala,bantal kotor seperti ngak di cuci,jendela terbuka tanpa kordeng,tidak ada air panas,tembok catnya rontok, intinya kotor sekali dan jelas bukan hotel,tetapi seperti ruamh biasa tidak terawat, itu klas 50,000,akhirnya saya terlanjur beli melalui online traveloka 2 hari 409,000. Saya kabur hanya semalam saja. Sudah bau dan nyamuk banyaksekali. Tolong dinas pariwisata juga tertibkan rumah kumuh mengatasnamakan hotel, cek aja timur pertigaan jalan besar yang mau ke telaga sarangan,tidak ada papan nama.kotor sekali disewakan hadeeh. Saya punya foto dan keadaan kamar. Ingat dan peringatan kepada rekan rekan jgn nginap di Telaga Sarangan. Kotor,” kata akun Suparjo.


“Sarangan jorok. Tgl 22, 23 kami tidur di R** Hotel. Semurah apa pun misal hotel. Tetap harus mainten. Masak pintu kamar mandi rusak di biarin, ada tulisan hot-cold water. Tp cuma cold water j. Pagi jalan keliling Sarangan,habis Subuh bau nyengat sampah di beberapa titik pinggir telaga, sampai dekat tugu telaga pun juga masih ada tumpukan sampah. Harga juga dak worth it. Harga sayuran di pasar tradisional desa kami dengan di situ juga sama. Padahal area Sarangan hingga Air Terjun Tirto Sari full perkebunan sayur. Kirain kalo di pusatnya bisa tambah murah,” kata pemilik akun Joe.

Namun, ada pula yang mengaku menginap di hotel yang nyaman, fasilitas bagus dan view yang menarik.
“Yg pasti gk semua hotel kotor,ada juga yg bagus dan terjamin bersih dengan view yang eksotik (hotel rejeki) pak. Saya pernah stay semalam disana, air panas, tempat tidur 2 bad luas, ac dingin,tv cable OK,” kata akun Moelya G. 

Selain itu, netizen juga menyorot kondisi suasana pinggiran Telaga Sarangan yang dinilai kumuh karena banyaknya warung tenda. Tak hanya itu, bau sampah juga membuat mereka jengah.

“Saya sbg penikmat dan pemain wisata pun sangat tidak merekomendasikan Sarangan, kesannya kumuh, terlalu byk pedagang dan sampah,” kata akun KB.

“Kondisi sekitar telaga ramai seperti pasar malam. Baik siang atau malam. Ekspektasi saya bisa menikmati kesejukan alam seperti saat saya kecil dulu . Sekarang sudah beda. Yaa jaman berubah.. Tapi Semoga alam tetap lestari,” tulis pengguna dengan nama akun Octa.

“Sarangan penuh warung tenda kumuh, jalan menujunya mulai ngerong ke telaga banyak bagunan-bangunan baru,ada warung, kafe dan hotel sehingga menutup keindahan panoramanya. Apa bagusnya?? ljinnya juga kok begitu mudah??” kata akun Takalar.

“Pengalaman pertama datang ke telaga sarangan, Bau kotoran kuda,beli camilan mentah,nyampek rmh di olah ternyata ngak bisa di makan Cukup sekali aja datang ke telaga sarangan,” kata pemilik akun Wijayanto.

Tak hanya itu, ada pula yang mengaku diusir petugas kebersihan hingga penjual di kawasan Telaga Sarangan saat duduk di pinggiran Telaga. Ditambah, harga makanan dan minuman juga dianggap mahal.

“Sudah sewajarnya sepi,harga makanan&minuman saja diluar nulur, duduk di pinggir telaga depan warung saja diusir sama petugas kebersihan, orang lagi makan malah nyapu kasar sekali tanpa permisi&tanpa menghargai pengunjung (dikira kami sampah kali ya mau sekalian disapu) padahal kan juga beli di warung itu,katanya hotel ternyata motel(buat sholat sj tdk bisa)-> kamar mandinya terlalu sempit (buat jongkok saja tdk bisa,km kamarnya juga susah buat nafas,tempat tidurnya rusak&(kasur,bantal,guling,seprainya bau (lembab)),pokoknya gt deh. Nyesel,titik,” kata pemilik akun Ana.

“Makanan disitu juga mahal2 harganya terutama depot2/ rumah mkn nya & suasana di sarangan seperti kumuh & tdk terawat tdk seperti 6 thn yg lalu, seharusmya ada dari pemerintah daerah yg ikut andil/ turun tangan biar byk wisatawan kesana/ sarangan.Sekedar info saja,” kata pemilik akun Iwan.

Ada pula yang menuding Telaga Sarangan tak ada inovasi untuk menarik pengunjung.

“Dari dulu yg begitu2 aja kondisinya. Tdk ada inovasinya, hotel jg jual mahal. Pengunjung cm disuguhi naik boat keliling telaga, jg jasa naik kuda. Tempat kuliner harganya bnyk yg tdk bersahabat. Sarangan hanya cocok sbg tmpt ngopi2 sebentar sblm menuju Tawangmangu. Terlalu bnyk pedagang disekitar lokasi. Pemandangan jd gak menarik lagi,” kata pemilik akun Obenk.

“Saya sendiri orang madiun sudah males kalau di ajak ke sarangan. Udah tiket mahal bayar double, kuliner mahal. suguhan wisata juga itu itu saja. Mending ke telaga ngebel masih terjangkau dan murmer,” kata akun Agus Salim.

“Liburan kok ke sarangan dari namanya saja sudah kelihatan kumuh jorok becek bau sampah tk bisa nongkrong karena full orang jualan, tiket mahal parkir mahal dan TIDAK RAMAH! tempat wisata dikelola kampung ya tau sendiri seperti apa,” kata pemilik akun Tonygunawant.

“Nahh…. Bapak bapak…. Mohon pintar ya….. Berbenah… Apa kukut?? Masyarakat sudah pinter bapak bapak Jangan salahin cuaca…. Cuaca ngga bisa mbales lewat comment,” kata akun Koki.

“Saya warga Magetan sj sdh bosen ga ada inovasinya ,paling kesitu pagi sekali buat olahraga dan makan pecelnya sj, tempat duduk dikuasai pedagang, memang hotel kalau sdh di taruh di online berarti kurang laku. Pariwisata kalau banyak kan pedagangnya memang ga nyaman .. . Ayoo Berbenah,” kata akun Lia Dahlia. 





















































Rate This Article

Thanks for reading: Sarangan Sepi Pengunjung Keluhkan Kotor Dan Bau Sampah, Sorry, my English is bad:)

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.