Gabung Chanel Hallo Madiun Di WhatShap ¿ Atau Facebook ¿ Join

Aplikasi Zendo Berbasis Islami Peraturan Zionis Viral Di X

Koar-koar saingi gojek dan grab, aplikasi ojek online zendo peraturan mencekik driver bak zionis. Kini aplikasi zendo viral di twiter / X jadi bulan"

 

Koar-koar saingi gojek dan grab, aplikasi ojek online zendo peraturan mencekik driver bak zionis. Kini aplikasi zendo viral di twiter / X jadi bulan-bulanan netizen.

Zendo, Aplikasi Ojek Online Berbasis Islami, Menuai Kontroversi Aturan Kerja yang Dikritik Berat.

Koar-koar saingi gojek dan grab, aplikasi ojek online zendo peraturan mencekik driver bak zionis. Kini aplikasi zendo viral di twiter / X jadi bulan-bulanan netizen.

Aplikasi ojek online Zendo, yang digagas oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Platform ini menjadi trending di X pada Rabu (15/1/2025), namun bukan karena inovasinya, melainkan kritik terhadap aturan yang dinilai terlalu memberatkan mitra driver.  


Zendo awalnya diperkenalkan sebagai alternatif ojek online berbasis Islami dengan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan. Namun, ekspektasi ini berubah menjadi kekecewaan di kalangan masyarakat, terutama setelah viralnya diskusi mengenai regulasi ketat yang dianggap tidak sejalan dengan konsep Islami yang diusung.  


Regulasi Ketat Zendo untuk Mitra Driver

Sebagai platform berbasis kemitraan, Zendo menerapkan sejumlah aturan kerja yang wajib dipatuhi para driver. Berikut adalah poin-poin penting dari regulasi tersebut:  

1. Jam Kerja

- Driver diwajibkan standby sesuai jadwal operasional tiga shift:  

  - Pagi: 07.00 - 14.30  

  - Siang: 14.30 - 22.00  

  - Malam: 16.30 - 24.00  

- Driver baru harus mengikuti pelatihan wajib pada shift malam selama 30 hari pertama.  

- Dalam dua minggu pertama, driver tidak diizinkan mengambil libur. Setelah itu, libur hanya diizinkan seminggu sekali, kecuali pada Minggu dan Senin.  


2. Kompetensi yang Wajib Dimiliki

- Sikap kerja: jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan komunikatif.  

- Tidak mudah menyerah dan tidak sering mengeluh.  


3. Regulasi Kerja

Driver harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:  

- Memiliki motor, STNK, dan SIM.  

- Memiliki HP Android dan mampu membaca peta digital.  

- Tidak gaptek dan menyediakan modal harian sebesar Rp300.000.  

- Dilarang memiliki pekerjaan serupa di platform lain (double job).  

- Wajib berpakaian rapi: tidak memakai celana pendek atau sandal jepit.  

- Harus memiliki jas hujan dan membawa tali untuk keperluan operasional.  

- Tidak boleh menolak atau memilih orderan yang masuk.  


4. Sistem Penggajian

- Bagi hasil 80% untuk driver zendo dan 20% untuk Zendo.  

- Tidak ada tunjangan atau perlindungan kerja, meskipun terdapat risiko pekerjaan. Perusahaan hanya memberikan bantuan berdasarkan kemampuan.  


Aturan-aturan tersebut dianggap menempatkan beban besar pada driver, sementara perlindungan dan dukungan dari perusahaan dinilai minim.  



Kritik Warganet terhadap Sistem Aplikasi Zendo 

Salah satu kritik paling vokal datang dari akun X bernama @arifnovianto_id. Dalam unggahannya, ia menyampaikan harapan awalnya terhadap Zendo yang pupus setelah mengetahui sistem regulasi yang diterapkan.  


> _"Ketika mendengar kabar bahwa Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menggagas ojek online bernama Zendo, saya jujur memiliki harapan agar ada platform alternatif yang menjamin kesejahteraan driver. Namun harapan itu pupus setelah tahu aturannya lebih mengerikan,"_ tulis Arif.  


Ia juga menyoroti perbedaan status kemitraan dengan aturan kerja yang diterapkan. Meskipun driver diklasifikasikan sebagai mitra, mereka diwajibkan bekerja seperti pegawai formal dengan shift tertentu dan larangan libur selama dua minggu pertama.  


> _"Jika driver diklasifikasikan sebagai pekerja formal, sistem shift mungkin masuk akal. Tapi ini adalah kemitraan. Tidak boleh libur, tidak boleh memilih orderan, ini sudah seperti eksploitasi,"_ tambahnya.  


Aspek Islami yang Dipertanyakan Pada Aplikasi Ojek Online Zendo

Sebagai aplikasi yang mengklaim membawa nilai Islami, Zendo juga mendapat kritik karena dinilai tidak memprioritaskan kesejahteraan driver. Arif menegaskan, jika Zendo ingin menjadi solusi Islami, ada beberapa hal yang seharusnya diperhatikan:  

1. Menjamin kesejahteraan driver.  

2. Menghindari eksploitasi dengan dalih kemitraan.

3. Menyediakan perlindungan kerja untuk driver.


Kritik ini mendapat respons luas dari warganet. Banyak yang mendukung pendapat Arif dan menilai Zendo perlu melakukan pembenahan mendasar agar sejalan dengan prinsip Islami yang diklaimnya.  


> _"Motor punya pekerja, bensin dari pekerja, modal dari pekerja. Perusahaan tinggal ongkang-ongkang kaki nunggu setoran? Ini sudah seperti eksploitasi,"_ tulis @mortal***.  


Ada juga yang menyindir regulasi dengan menyebutnya hanya dibalut jargon Islami tanpa substansi.  


> _"Status ‘mitra’ tapi pakai jam kerja wajib. Mau dikemas pakai kata-kata Islami seperti ‘rejeki disyukuri’ atau ‘kerja adalah ibadah,’ tetap saja ini eksploitasi,"_ tulis @datpiggy******.  


Viralnya kritik terhadap Zendo menjadi tantangan besar bagi platform ini. Sebagai inisiatif dari organisasi besar seperti Muhammadiyah, harapan publik tentu sangat tinggi. Namun, kebijakan yang dinilai memberatkan justru mencoreng citra platform sebagai solusi Islami.  


Kritik ini juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin peka terhadap isu kesejahteraan pekerja, terutama dalam model kemitraan yang sering dianggap abu-abu. Ke depan, Zendo perlu melakukan evaluasi terhadap regulasi dan mempertimbangkan masukan publik.  


Jika Zendo benar-benar ingin menjadi platform Islami yang unggul, beberapa langkah penting yang bisa diambil adalah:  

1. Revisi aturan kerja: Mengurangi beban kerja yang memberatkan driver, seperti larangan libur selama dua minggu pertama.  

2. Tingkatkan perlindungan kerja: Menyediakan tunjangan atau asuransi bagi driver untuk mengurangi risiko pekerjaan.  

3. **Komunikasi yang transparan:** Mendengar aspirasi driver dan membuka dialog untuk mencari solusi bersama.  


Zendo adalah inisiatif yang memiliki potensi besar, terutama sebagai alternatif Islami dalam layanan ojek online. Namun, kritik terhadap regulasi ketat yang diterapkan menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara nilai yang diklaim dan praktik yang dijalankan.  


Untuk menjaga relevansi dan kepercayaan publik, Zendo perlu melakukan pembenahan mendasar dan menunjukkan komitmen nyata terhadap kesejahteraan mitra driver. Tanpa langkah konkret, Zendo berisiko kehilangan dukungan dari masyarakat yang sejak awal menyambut platform ini dengan penuh harapan.

Rate This Article

Thanks for reading: Aplikasi Zendo Berbasis Islami Peraturan Zionis Viral Di X, Sorry, my English is bad:)

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.